Selasa, 03 Desember 2019

Sri yang sekaligus menjadi pengasuh Tiara


Setelah mengantar Tiara pulang ke rumahnya, tante Sri yang sekaligus menjadi pengasuh Tiara sejak bayi pulang dan meneruskan pekerjaannya yang tertunda. Ia meyiapkan ember dan gayung dab mengisinya dengan air hingga penuh. Ia menyirami pelataran yang hampir semuanya adalah tanah kering. Ia mencipratkan air sedikit demi sedikit agar air di ember tidak cepat habis. Setelah itu barulah mengambil air yang kedua kalinya untuk menyirami tanaman bunga dan sayur-sayuran yang ditanamnya. Terakhir, ia mengepel teras rumah. Itulah kegiatan yang tante Sri lakukan setiap sore. Rumahnya selalu bersih dan rindang karena banyak tanaman di depannya.

Tante Sri meninggalkan halamannya dan segera mandi. Sang anak belum juga pulang bermain dan tante Sri segera menunaikan shalat ashar. Selagi salam, ia mendengar sang anak memanggilnya berulang-ulang kali. Sang anak mendekatinya sambil membawa sebuah dompet,”Ma, ini siapa yang menaruh uang 500 ribu di dompetku?” dengan ekspresinya yang bingung, “Lho mama ngga tau, Ri” jawab sang ibu pada Riri, panggilan anaknya. Tante Sri segera juga berjalan ke kamarnya dan membuka almari. Ia mengecek dompetnya untuk memastikan apakah uangnya berkurang atau tidak. Dan ternyata uangnya pun bertambah 500 ribu, sama seperi yang dialami oleh sang anak.

Tiba-tiba dari jendela samping kamar, tante Sri mendengar tetangganya juga menemukan uang 500 ribu di dalam dompetnya. Sudah lima orang yang bernasib sama, namun mereka bingung siapa gerangan yang mengisi dompet mereka semua dengan uang yang lumayan banyak tersebut. Setengah dari mereka merasa senang karena seperti mendapatkan kejutan, namun di lain sisi mereka juga takut, jangan-jangan itu hanya perbuatan orang lain yang ingin berbuat jahat. Seketika mereka pun gaduh dan ramai bertanya-tanya dari mana datangnya uang tersebut.

Keesokan harinya, ketika sedang menggoreng telur, tante Sri mendapati Tiara datang dan memeluknya dari belakang. Ia menggoreng satu telur lagi untuk Tiara. Riri dan Tiara makan bersama di ruang tengah sambil menonton televisi. Setelah itu mereka berdua pergi bermain entah kemana dan pulang membawa sebuah roti ulang tahun. Mereka merayakan ulang tahun tante Sri. Bukan hanya Roti, mereka juga memberinya sebuah jilbab berwarna cokelat. Tante Sri sangat bahagia.
Riri dan Tiara merasa lelah dan tertidur. Tante Sri memberesi makanan dan roti yang tercecer. Ia melihat Tiara selalu mendekap tas gendongnya.

Kemanapun Tiara pergi, tasnya selalu dibawa, bahkan ke kamar mandi sekali pun. Selagi Tiara tidur, tante Sri mencoba melihat apa yang dibawanya di tas dan ia menemukan beberapa tumpuk uang ratusan ribu. Tante Sri kaget dan jelas bahwa yang menaruh uang di dompet miliknya dan tetangga lainnya adalah Tiara. Tante Sri tetap diam saja, pun sampai Tiara terbangun dan mengantarkannya pulang.Di rumah Tiara, tante Sri menjelaskan semuanya kepada orang tua Tiara. Mereka juga kaget dan malah menuduh jika orang-orang di sana yang mengajarinya mengambil uang dan membagi-bagikannya. Seketika tante sri menangis, ia tak habis pikir akan dituduh seperti itu.

Akhirnya orang tua Tiara menyuruh anaknya untuk menjelaskan semuanya itu dan benar saja, Tiara yang melakukan itu tanpa diminta oleh siapapun. Itu semua murni kehendak Tiara. Ia ingin teman-temannya merasakan hidup yang sama enaknya dengan Tiara karena jika bermain Tiara selalu melihat tante Sri dan saudara-saudara lainnya selalu makan dengan sayur dan lauk-pauk seadanya. Tiara ingin semuanya sama seperti yang Tiara makan di rumah.Setelah itu orang tua Tiara baru sadar dan mengerti bahwa perhatian kepada anaknya selama ini kurang. Mereka pun sadar akan kekurangannya bersedekah dengan saudara-saudara. Mereka meminta maaf kepada tante Sri karena sudah menuduh yang tidak-tidak. Mereka sadar yang dilakukan Tiara itu sebenarnya baik, hanya saja caranya yang kurang baik. Mereka semua, orang tua dan tante Sri akan berusaha untuk mendidik Tiara dengan lebih baik dan hati-hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar