Selasa, 03 Desember 2019

Merlin masih ketakutan


Malam itu, Merlin, tetangga sebelah rumah berteriak kencang dari dalam kamarnya. Mungkin ia terbangun dan mendapati ada kobaran api yang besar terlihat dari fentilasi kamarnya. Api itu disangkanya membakar sebagian rumahnya, namun ketika dirinya keluar, api itu ternyata cukup jauh, hanya kobarannya yang besar dan melambung ke atas. Merlin masih ketakutan. Ia berlari dan segara membangunkan ayah dan ibunya. Mereka berlarian keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi di luar rumah.

Seorang wanita itu, tetangga depan rumah Merlin menjerit-jerit ketakutan. Ia berlari kesana kemari meminta tolong kepada warga yang lain agar bangun dan menolongnya. Merlin mengira rumah tetangganya itu terbakar, ternyata bukan rumah yang terbakar, namun becak milik suami wanita itu sengaja dibakar oleh anak laki-lakinya hingga tersisa abu dan sebagian besi kerangka becak tersebut.
Ufik, anak laki-laki dari wanita itu sudah lama suka merenung seorang diri di tengah malam. Ia sering duduk di ayunan yang menggantung di pohon belimbing depan rumahnya. Tak jarang Merlin mendengar Ufik berbicara sendiri dan tertawa sendiri.

Ufik juga kerap menangis sendiri. Seringkali Merlin mengintipnya dari jendela kamarnya, ia takut jika seseorang yang berada di luar itu bukanlah tetangganya. Ternyata setelah Merlin mengintipnya, suara itu memang benar suara Ufik. Merlin betanya-tanya apa yang sedang terjadi dengan tetangganya itu, ia pun mencari tahu.Kata orang-orang di sekitar rumah, Ufik sedang patah hati. Ia sudah lama menjalin hubungan dengan seorang wanita cantik. Banyak yang sering mengetahui Ufik sedang jalan dan makan bersama wanita itu. Hubungan mereka sudah cukup lama terjalin, namun Ufik belum pernah mengajaknya untuk berkunjung ke rumah dan mengenalkannya dengan orang tua. Banyak yang bilang karena Ufik malu karena keadaan rumahnya.

Ufik  juga memiliki tiga orang adik yang semuanya tinggal di rumah. Ayahnya sudah meninggal karena darah tinggi yang menyerangnya. Ufik harus mengantikan peran ayah menjadi tukang becak untuk membantu sang ibu menafkahi keluarganya. Suatu ketika ada seorang laki-laki yang juga menyukai kekasih Ufik. Ia mencoba mengganggu hubungan mereka. Salah satu caranya adalah dengan memberi tahu pada wanita itu bahwa Ufik hanyalah seorang tukang becak dan memiliki banyak adik. Ketika Ufik sedang bekerja, laki-laki itu sengaja mengikutinya dan mengambil gambar Ufik yang sedang duduk di becaknya sambil membaca koran.

Laki-laki itu mengambil foto dari samping, karena kalau dari depan wajah Ufik tertutup oleh koran. Mungkin agar Ufik bisa sembari bersembunyi dari banyak orang. Laki-laki itu juga berhasil mengambil foto ketika Ufik sedang mengayuh becaknya. Ia segera mengirimkannya pada kekasih Ufik.Setelah melihat foto-foto yang dikirimkan, wanita itu merasa kesal dan kecewa. Ia mendatangi Ufik ketika dirinya masih menarik becak. Ufik pun kaget dan bertanya-tanya dari mana kekasihnya mengetahui semua ini. Ufik hanya bisa diam ketika kekasihnya saat itu meminta untuk mengakhiri hubungannya saja. Kekasihnya menuduh Ufik hanyalah seorang pembohong.

Ufik yang sudah terlanjur sangat mencintai kekasihnya itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ia pulang ke rumah dan mengamuk sejadinya pada ibu dan adik-adiknya. Ia merasa hidup ini tidak adil. Ia tidak ingin menjalani hidup yang susah seperti yang sedang dialaminya. Setiap malam Ufik tidak pernah tidur. Ia hampir melamun sepanjang waktu. Jika bertemu dengan sang ibu, Ufik hanya bisa mengamuk dan mengamuk. Ia sudah berapa kali memecahkan barang-barang di rumah.

Saat ini Ufik sudah merasa tidak kuat lagi. Ia marah sejadi-jadinya dan melampiaskan semuanya kepada becak peninggalan sang ayah. Ia membakar habis becak itu, padahal becak itu yang selalu digunakannya untuk mencari nafkah. Warga di sekitar rumahnya menyangka bahkan Ufik sudah kehilangan kesadaran akalnya. Ia sudah tidak waras lagi. Ia ingin kerap sekali ingin membunuh sang ibu. Ia selalu menyalahkan ibunya yang sudah melahirkannya di dunia menjadi laki-laki yatim dan miskin. Akhrinya, menuruti saran dari warga setempat, Ufik dibawanya dibawanya ke rumah sakit jiwa dan biarkan dirawat disana hinga pulih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar